بسم الله الرحمن الرحيم

Rabu, 15 Februari 2017

HISAB



Bismillah
Pada edisi lalu kita membahas hari kebangkitan dan padang mahsyar, betapa hari tersebut sangat krusial lagi dasyat, maka sebagai kelanjutan dari pembahasan tersebut, pada edisi kali ini –bi ‘aunillah- kita akan melanjutkan pembahasan tentang hisab amal pada hari kiamat.

Devinisi hisab
Secara istilah hisab syekh Abdullah Al Fauzan mendefinisikannya dengan:
Allah meminta pertanggung jawaban para hamba terhadap amalan-amalan yang telah mereka lakukan dahulu di dunia. [hushul al-makmul syarh tsalatsahh al-ushul, hal.190]
WAKTU MENUNGGU HISAB/PENGADILAN ALLAH
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wat-Tarhib, no.3591]
Anda  bisa bayangkan waktu menunggu hisabnya Allah selama 40 tahun, padahal satu hari di akherat sama dengan 1000 tahun di dunia, Allah berfirman,
وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47)
Ditambah lagi sebagaimana dalam edisi “bangkit setelah mati”, bahwa matahari didekatkan Allah dengan jarak hanya satu mil saja, maka tidak bisa kita bayangkan betapa beratnya masa itu. Ketika kesusahan yang mereka rasakan semakin memuncak, akhirnya mereka mencari orang yang dapat memberikan syafa’at, agar Allah Ta’ala segera mempercepat keputusan-Nya. Mereka pun akhirnya berusaha mendatangi Nabi Adam, kemudian Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa bin Maryam untuk meminta syafa’at darinya, namun mereka semua tidak bersedia. Pada akhirnya mereka datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, untuk meminta syafaat dari beliau. Dengan izin Allah Ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan syafaat kepada umat manusia, agar mereka diberi keputusan. [esensi HR. Bukhari, no. 9772]
Nah barulah setelah itu pengadilan Allah dibuka
DALIL ADANYA HISAB/PERHITUNGAN AMAL DI HARI KIAMAT
Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut diantaranya, Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26)
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25 – 26).
Karena itulah tidaklah heran bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:
اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا
ALLOHUMMA HAASIBNI HISAABAN YASIIRO (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah).” [Shohih Ibnu Hibban,no.7372]
APAKAH HEWAN DAN JIN JUGA DIHISAB ?
Hewan dan jin juga akan di hisab/diadili pada hari tersebut. Adapun dalil binatang juga akan dihisab adalah firman Allah,
وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ
“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5),
Syeikh Abdurrahman As-Sa’di berkata,
“ Hewan-hewan tersebut dikumpulkan pada hari kiamat dengan tujuan Allah akan mengqishos (mengadili) sebagian mereka terhadap sebagian lainnya, maka para hamba akan melihat kesempurnaan keadilan-Nya, sampaipun hewan yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap hewan bertanduk yang menanduknya. Kemudian setelah itu Allah berfirman kepada mereka : “Jadilah tanah” [tafsir As Sa’di, Surat At Takwir ayat 5]
Adapun jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Sebagaimana firman Allah,
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat : 56)
Mereka akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ
“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38)
HISAB ALLAH MENCAKUP PERKALA YANG KECIL/SEPELE
Sekecil apapun perbuatan kita semuanya akan dihisab dan diberi balasan, Allah berfirman,
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” [Q.S. Al Zalzalah :7-8]
Allah Ta’ala juga berfirman,
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh.“ (QS. Ali Imran: 30).
KISAH ORANG YANG BANGKRUT KETIKA DIHISAB
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits, dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
 “Tahukah kalian siapa itu orang yang pailit (bangkrut)?”, mereka (para shahabat) menjawab: “Seorang  yang palit (bangkrut) diantara kami adalah barangsiapa yang tidak mempunyai dirham dan juga harta”, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang yang palit (bangkrut) dari umatku adalah seorang yang akan datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, ia datang dalam keadaan telah mencaci (orang) ini, menuduh berzina (orang) ini dan makan harta (orang) ini dan menumpahkan darah (orang) ini serta memukul (orang) ini, maka orang (yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya dan orang (lainnya yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya, maka jika habis kebaikannya sebelum selesai pelunasan atas kezhalimannya, niscaya diambil dari kesalahan mereka, dan ditorehkan kepadanya kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka.” [HR. Muslim,no.2581]
ANGGOTA TUBUH MENJADI SAKSI PADA HARI PERHITUNGAN AMAL
Allah Ta’ala berfirman:
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yasin: 65)
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
 “Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS. Fushshilat: 21)
ORANG YANG DIHISAB DENGAN MUDAH PADA HARI KIAMAT
Mereka adalah orang-orang yang catatan amalannya diberikan dari sebelah kanan, sebagaimana firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الإِنسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلاقِيهِ. فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ. فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.” (QS. Al-Insyiqaq: 6-8)
NYARIS BINASA KETIKA DIHISAB
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ
“Sesungguhnya Allah mendekat kepada seorang mukmin lalu Dia melindungi dan menutupinya. Lalu Allah berfirman, “Apakah kamu mengenal dosamu yang ini? Apakah kamu mengenal dosamu yang ini?” Maka mukmin tersebut berkata: “Ya, wahai Rabbku”. Hingga ketika Dia telah membuat dia mengakui semua dosanya dan dia memandang bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman, “Aku telah menutupi semua dosamu itu di dunia dan Aku mengampuninya untukmu pada hari ini.” Maka orang itu diberikan kitab catatan kebaikannya.” [HR. Bukhari no. 2441]
MASUK SURGA TANPA DIHISAB
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ قَالُوا وَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَكْتَوُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Akan masuk surga 70.000 umatku tanpa dihisab. Para sahabat bertanya: “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), tidak meminta untuk diruqyah, dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.” [HR. Muslim,no.218]
Dalam riwayat Bukhori nabi menyatakan,
ﻫُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ
“Mereka itu tidak melakukan thiyarah (beranggapan sial), tidak meminta untuk diruqyah, dan tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), dan hanya kepada Rabb merekalah, mereka bertawakkal.” (HR. Bukhari no. 5752)
PENUTUP
Semoga yang sedikit ini menjadikan iman dan taqwa kita bertambah. Dan mari kita perbanyak amalan sholih kita agar supaya kelak tidak menyesal, Ali bin abi tholib radhiyallahu ‘anhu berkata :
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” [Shohih Al- Bukhari bab al amal wa thuluhu]
اَللَّهُمَّ حَاسِبْنَا حِسَابًا يَسِيْرَا
Ya Allah, hisablah kami dengan hisab yang mudah
Ibnu ram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar